ILMU FALAK - Ketua Prodi
Ilmu Falak, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Alauddin Makassar, Fatmawati,
mendapat amanah sebagai salah seorang Tim Perumus Musyawarah Keagamaan pada
perhelatan akbar Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) 2. (23-26 November
2022).
Kegiatan KUPI 2 diawali dengan
International Conference yang dilaksanakan Tanggal 23 November 2022 di UIN
Walisongo, Semarang dilanjut kegiatan Kongres di Pondok Pesantren Hasyim
Asy’ari Bangsri Jepara dari Tanggal 24-26 November 2022.
KUPI adalah gerakan ulama
perempuan yang concern menyuarakan semangat keadilan hakiki dan kesalingan
(mubadalah). KUPI adalah sebuah upaya untuk menyebarkan narasi keagamaan yang
adil gender dan penuh rahmat bagi siapapun, baik laki-laki maupun perempuan.
Dalam kongres KUPI 2 terdapat 5
(lima) tema yang dibahas, yaitu : Perlindungan Perempuan dari Bahaya Pemaksaan
Perkawinan, Perlindungan Jiwa Perempuan dari Kehamilan akibat Perkosaan,
Perlindungan Perempuan dari Bahaya Sampah, Perlindungan perempuan dari bahaya
ekstrimisme, dan Perlindungan Perempuan dari Bahaya Pemotongan dan Pelukaan
Genitalia Perempuan (P2GP).
Fatmawati, mewakili Darud Da’wah
wal Irsyad (DDI) yang juga menjabat sebagai Ketua Prodi Ilmu Falak diberi
amanah sebagai salah seorang tim perumus musyawarah keagamaan pembahasan
Perlindungan Perempuan dari Bahaya Pemotongan dan Pelukaan Genitalia Perempuan
(P2GP).
Fatmawati menyampaikan hasil
musyawarah keagamaan terkait P2GP bahwa hukum melindungi Perempuan dari bahaya
pemotongan dan pelukaan Genitalia Perempuan (P2GP) tanpa alasan medis adalah
Wajib.
“Semua pihak harus
bertanggungjawab untuk melindungi perempuan dari bahaya P2GP tanpa alasan
medis,” jelasnya. Pemerintah, tokoh agama, tokoh adat, keluarga dan
semuanya harus bersinergi dalam menyelamatkan perempuan dari mudharat P2GP
tanpa alasan medis, ucap Fatmawati.
Tema yang diusung dalam KUPI 2
adalah Meneguhkan Peran Ulama Perempuan untuk Peradaban Berkeadilan. Kongres
KUPI 2 dihadiri ribuan peserta dengan perwakilan perempuan dari 31 negara. Hal
ini menjadi isyarat respon perempuan dari berbagai negara begitu besar pada
gerakan KUPI ini. KUPI 3 akan kembali digelar 5 tahun yang akan datang dengan
isu-isu krusial lainnya.