Bimtek Hisab Rukyat Kemenag RI, kaprodi Ilmu Falak UINAM dampingi ketua Southeast Asian Asssociation of Islamic Astronomers (SAAIA).

  • 20 Desember 2025
  • 08:16 WITA
  • Ilmu Falak
  • Berita

Wajo — Kementerian Agama (Kemenag) melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) Hisab Rukyat di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, dengan memperkenalkan Kitab Ad Durrul Aniq sebagai rujukan penguatan keilmuan falak, khususnya di lingkungan pesantren. 19/12/2025.

Kepala Subdirektorat Hisab Rukyat dan Syariah Kemenag, Ismail Fahmi, mengatakan kegiatan ini digelar untuk meningkatkan minat generasi muda terhadap ilmu falak yang berperan penting dalam penentuan awal bulan hijriah dan waktu ibadah.

“pendekatan pembelajaran falak perlu dikemas secara lebih adaptif agar mudah dipahami dan diminati. Ismail menyebut pengamatan benda langit sebagai bentuk ‘wisata langit’ yang bersifat edukatif dan bernilai ibadah karena berkaitan langsung dengan penentuan awal bulan Kamariah. Maka yang kita dorong adalah pengamatan langit yang bermanfaat, terutama untuk kepastian awal bulan” tegasnya.

Dalam Bimtek tersebut, Dr. Rasywan Syarif selaku kaprodi ilmu falak FSH UIN Alauddin Makassar, menjadi presenter dari KH. Ahmad Izzuddin yang membawakan materi konsep dasar ilmu falak. Penyampaian materi menekankan integrasi antara khazanah falak klasik dan pendekatan teknologi modern.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Selatan, Ali Yafid, menegaskan bahwa hisab rukyat merupakan sarana pemersatu umat dan penting dalam menjaga ketertiban pelaksanaan ibadah.

Kemenag berencana mendistribusikan kitab Ad Durrul Aniq ke pesantren-pesantren di seluruh Indonesia disertai pelatihan, sebagai langkah awal penguatan ekosistem keilmuan falak berbasis pesantren.