Wajo — Kementerian Agama (Kemenag) melakukan
Bimbingan Teknis (Bimtek) Hisab Rukyat di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, dengan
memperkenalkan Kitab Ad Durrul Aniq sebagai rujukan
penguatan keilmuan falak, khususnya di lingkungan pesantren. 19/12/2025.
Kepala Subdirektorat Hisab Rukyat dan Syariah
Kemenag, Ismail Fahmi, mengatakan kegiatan ini digelar untuk meningkatkan minat
generasi muda terhadap ilmu falak yang berperan penting dalam penentuan awal
bulan hijriah dan waktu ibadah.
“pendekatan pembelajaran falak
perlu dikemas secara lebih adaptif agar mudah dipahami dan diminati. Ismail
menyebut pengamatan benda langit sebagai bentuk ‘wisata langit’ yang bersifat
edukatif dan bernilai ibadah karena berkaitan langsung dengan penentuan awal
bulan Kamariah. Maka yang kita dorong adalah pengamatan langit yang bermanfaat,
terutama untuk kepastian awal bulan” tegasnya.
Dalam Bimtek tersebut, Dr. Rasywan Syarif
selaku kaprodi ilmu falak FSH UIN Alauddin Makassar, menjadi presenter dari KH. Ahmad Izzuddin yang membawakan materi konsep dasar ilmu falak. Penyampaian
materi menekankan integrasi antara khazanah falak klasik dan pendekatan
teknologi modern.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi
Selatan, Ali Yafid, menegaskan bahwa hisab rukyat merupakan sarana pemersatu
umat dan penting dalam menjaga ketertiban pelaksanaan ibadah.
Kemenag
berencana mendistribusikan kitab Ad
Durrul Aniq ke pesantren-pesantren di seluruh Indonesia disertai
pelatihan, sebagai langkah awal penguatan ekosistem keilmuan falak berbasis
pesantren.

